Afon Technology’s non-invasive continuous glucose monitor can detect blood sugar levels, study confirms

Afon Technology’s non-invasive continuous glucose monitor can detect blood sugar levels, study confirms

Sebuah perusahaan kecil Welsh telah berhasil mengembangkan sensor glukosa non-invasif dan dapat dipakai pertama di dunia yang dapat mengukur kadar gula darah tanpa menembus kulit, bukti penelitian terbaru.

Hasil studi klinis yang akan diterbitkan dalam Journal of Diabetes Science and Technology telah mengkonfirmasi bahwa perangkat inovatif Afon Technology yang berkedok jam tangan dapat berhasil membaca kadar glukosa darah seseorang tanpa harus menyuntikkan ke kulit.

Selama uji coba yang dilakukan di Jerman, tim peneliti menjalankan beberapa tes menggunakan perangkat Afon, yang diatur untuk mengubah hidup mereka yang hidup dengan diabetes.

CEO Afon Technology, Sabih Chaudhry berkata: “Perangkat kami akan menjadi pengubah permainan bagi mereka yang hidup dengan diabetes, karena menyediakan cara yang nyaman dan bebas rasa sakit untuk memantau kadar glukosa darah mereka.”

Dia menambahkan: “Inovasi ini merupakan bukti kekuatan inovasi dan kemungkinan luar biasa yang muncul ketika kita mendorong batas dari apa yang mungkin.”

“Pencapaian kami dikaitkan dengan kerja tak kenal lelah dan dedikasi tim di Afon Technology, dan kami sangat senang melihat dampak positif perangkat ini terhadap kesehatan dan kesejahteraan banyak orang di seluruh dunia.”

Perangkat ini dirancang untuk memberi tahu pengguna saat mereka memiliki kadar glukosa tinggi dan rendah dan juga akan membantu memantau tren kesehatan yang dipersonalisasi.

Perusahaan seperti Apple, Samsung dan Google dikabarkan telah mencoba mengembangkan pemantauan glukosa darah non-invasif, namun sejauh ini belum ada yang berhasil. Teknologi Afon selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuan ini.

Didirikan pada tahun 2015 dan berbasis di Wales, Afon Technology telah dianugerahi sejumlah hibah untuk pekerjaannya pada teknologi inovatif ini, yang terbaru adalah Hibah Akselerator sebesar €2,4 juta dari Dewan Inovasi Eropa.

Untuk mengakses studi, klik di sini.

Author: Philip Lopez