Global pharmacologic treatments of type 2 diabetes outlined in new study

Global pharmacologic treatments of type 2 diabetes outlined in new study

Perbedaan substansial dalam penggunaan obat penurun glukosa di dunia nyata di seluruh AS, Swedia dan Israel telah disorot oleh tim peneliti.

Sebuah studi baru telah menemukan bahwa penggunaan obat penurun glukosa di antara orang-orang dengan diabetes tipe 2 secara substansial lebih rendah di AS dan Swedia dibandingkan dengan di Israel.

Selama proses penelitian, tim akademisi memeriksa data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) dari AS, Stockholm CREAtinine Measurements (SCREAM) dari Swedia dan Maccabi Healthcare Services dari Israel.

Mereka menemukan bahwa di antara orang-orang yang mengonsumsi setidaknya satu obat penurun glukosa pada 2017 hingga 2018, penggunaan metformin lebih rendah pada NHANES dan SCREAM (74,1 persen di NHANES, 75,9 persen di SCREAM, dan 92,6 persen di Maccabi) sedangkan penggunaan sulfonilurea. lebih besar di NHANES (31,5 persen di NHANES, 16,0 persen di SCREAM, dan 14,9 persen di Maccabi).

Menurut hasil, adopsi dipeptidyl peptidase 4 inhibitor dan sodium-glucose cotransporter 2 inhibitor (SGLT2i) lebih lambat di NHANES dan SCREAM daripada di Maccabi.

Laporan tersebut menyatakan: “Riwayat penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal jantung, penurunan fungsi ginjal, atau albuminuria tidak secara konsisten dikaitkan dengan penggunaan yang lebih besar dari SGLT2i atau agonis reseptor 1 peptida seperti glukagon (GLP1RA) di tiga negara.”

Untuk mengakses seluruh studi penelitian, klik di sini.

Author: Philip Lopez